Sabtu, 19 Mei 2012

A. Pencemaran Lingkungan

Standar Kompetensi (SK) : 13. Menerapkan Budaya Hidup Sehat
Kompetensi Dasar (KD) : 13.1. Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat.

  1. Pencemaran Lingkungan
1.   Lingkungan sebagai Tempat Hidup
Lingkungan merupakan kondisi alam di sekitar organisme yang memengaruhi pertum-buhan, perkembangan, dan tingkah lakunya.
Lingkungan terdiri dari alam sekitar yang berwujud hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik) yang saling berhubungan. Antara manusia, hewan, dan tumbuhan terdapat hubungan saling membutuhkan yang erat. Hewan, tumbuhan, dan unsur abiotik secara alami tidak membutuhkan manusia agar tet'ap lestari di alam, tetapi manusialah yang mem-butuhkannya untuk dapat terus melangsung-kan hidupnya. Udara diperlukan manusia untuk bernapas, air untuk minum serta keperluan lainnya, tumbuhan dan hewan diperlukan sebagai sumber makanan dan tenaga.

Sebagai bagian dari lingkungan, manusia memiliki kelebihan dibandingkan organisme lainnya. Kelebihan tersebut berupa akal pikiran. Dengan kelebihan yang dimilikinya, manusia mampu memanfaatkan dan mengubah alam sesuai dengan yang diingin-kannya. Pemanfaatan yang dilakukan manusia
terkadang dilakukan secara berlebihan, bah-kan cenderung bersifat merusak. Kerusakan tersebut disebabkan buruknya pengelolaan sumber daya alam yang ada. Penebangan pohon-pohon di hutan yang terus-menerus, pencemaran air dan udara, serta tumpahan minyak yang mencemari tanah, memperparah pencemaran yang terjadi pada lingkungan. Lingkungan yang telah mengalami ke-rusakan tentu saja menurunkan fungsi dan manfaatnya. Pencemaran lingkungan adalah peningkatan kadar suatu bahan, zat, atau benda dalam lingkungan akibat kegiatan manusia yang mengakibatkan ancaman dan gangguan terhadap proses kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kerusakan itu bergantung pada berapa banyak pencemar tersebut memengaruhi kesehatan manusia atau makhluk hidup lainnya.

2.   Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang dicemari-nya, kita mengenal empat jenis pencemaran lingkungan, yaitu pencemaran tanah, pence­maran air, pencemaran udara, dan pencemar­an suara. 
 a.   Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh limbah pembuangan rumah tangga, pertanian, dan industri. Pencemar tersebut, misalnya tinja, deterjen, minyak tanah, minyak goreng, pestisida, pupuk, dan minyak pelumas industri. Limbah yang berasal dari rumah tangga biasanya berbentuk organik. Apabila seseorang yang menderita penyakit menular membuang tinjanya pada tanah yang terbuka, maka dengan mudah terjadi penye-baran kuman penyakit melalui perantaraan lalat dan debu yang diterbangkan oleh angin.
Untuk mencegah pencemaran tanah sebenarnya tidaklah terlalu sulit, tetapi dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankannya. Salah satunya adalah dengan disiplin dalam membuang sampah-sampah pada tempatnya. Dengan demikian, dasar pembinaan terhadap sanitasi tanah hams dimulai dari rumah tangga. Usaha sederhana yang dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran tanah, antara lain:
1)    gunakan fasilitas umum, seperti WC sebagaimana mestinya,
2)   buanglah sampah pada tempatnya,
3)   jangan membuang bahan-bahan kimiawi secara sembarang, dan
4)   biasakan diri menggunakan alas kaki ke mana pun pergi.

b.    Pencemaran Air
Air merupakan unsur yang paling di-butuhkan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Dua pertiga dari berat badan manusia terdiri dari air. Oleh sebab itu, setiap pengeluaran air dari tubuh kita harus segera diganti, supaya kadar air dalam tubuh tidak berubah. Air yang dikonsumsi harus meme-nuhi syarat kesehatan, antara lain sebagai berikut.
1.Memenuhi syarat fisik, tidak berwarna dan tidak berbau
2.Memenuhi syarat kimiawi, yaitu air tersebut tidak mengandung bahan kimiawi berbahaya bagi tubuh.
3.Memenuhi syarat biologis, apabila air tersebut tidak mengandung bibit penyakit berupa bakteri, virus, jamur, dan mikroorganisme lainnya.
Pencemaran air ditandai oleh turunnya atau rusaknya kualitas air. Sebagian besar pencemaran air disebabkan pembuangan bahan-bahan kimia dari rumah tangga, pabrik-pabrik industri, rumah sakit, dan pembuangan kotoran manusia serta binatang.
Untuk menanggulangi pencemaran air, kita harus melakukan hal-hal sebagai berikut.
1)   Air yang berasal dari perumahan ataupun perusahaan dialirkan melalui riol-riol. Kemudian diolah melalui tahap-tahapan, hingga tidak berbahaya.
2)   Membuat tangki kotoran (septic tank) yang khusus dipergunakan untuk mem-buang kotoran air besar.
3)   Untuk pabrik yang menghasilkan limbah yang besar, limbah tersebut diolah ter-lebih dahulu baru disalurkan melalui air sungai.

c.    Pencemaran Udara
Makhluk hidup memerlukan udara bersih untuk bernapas. Udara dikatakan bersih bila mengandung banyak oksigen. Makin tinggi suatu tempat, semakin tipis kandungan oksigennya.
Udara yang kita hirup saat ini mungkin telah tercemar oleh gas yang membahayakan kesehatan, seperti gas karbon dioksida dan gas karbon monoksida. Gas karbon monoksida biasanya dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti pembakaran pada mesin kendaraan dan pembakaran pada kegiatan industri. Selain menghasilkan karbon monoksida, pembakaran juga menghasilkan logam berbahaya dan asap yang dapat menim-bulkan penyakit. Penyakit yang diakibatkan oleh tercemarnya udara seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), gangguan saraf, dan penurunan kecerdasan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk me-nanggulangi pencemaran udara, antara lain sebagai berikut.
1)   Melakukan penghijauan, balk di perkota-an maupun di pedesaan dan inenghindari penebangan hutan secara liar.
2)   Menghindari pembangunan rumah
penduduk yang terlalu padat dan dekat dengan pabrik industri.
3)    Mengurangi kendaraan bermotor yang sudah tidak laik jalan.
4)    Pembakaran sampah hendaknya dilaku­kan seminimal mungkin dan teratur serta dilakukan harus jauh dari rumah.
d.    Pencemaran Suara
Pencemaran suara diakibatkan oleh bunyi atau suara yang tidak sesuai dengan ambang batas pendengaran normal manusia. Pencemar­an suara banyak terjadi di daerah perkotaan, seperti suara mesin kendaraan bermotor ataupun pesawat terbang, kereta api, suara televisi atau radio yang terlalu keras, suara pabrik-pabrik, dan kemacetan lalu lintas.
Kebisingan yang ditimbulkan oleh berbagai suara akan mengakibatkan terganggunya pada alat pendengaran kita. Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan stress atau gangguan kejiwaan.
Upaya mengatasi pencemaran suara ini, antara lain sebagai berikut.
1)    Kendaraan-keiidaraan bermotor hendak­nya melakukan atau rnemeriksa knalpot
agar suara yang keluar dari kendaraan tersebut tidak mengeluarkan suara yang terlalu keras.
2)    Pabrik dan industri besar hendaknya
mengurangi aktivitasnya pada malam hari dan dapat mengurangi suara yang keras akibat beroperasinya mesin industri.
Manusia dan lingkungan merupakan dua faktor yang saling memengaruhi. Manusia lahir dan menjalankan kehidupannya di dalam lingkungan. Kelangsungan lingkungan ditentukan oleh bagaimana cara manusia mengelola lingkungan tersebut. Jika penge-lolaan lingkungan baik, maka lingkungan dapat meningkatkan taraf hidup manusia. Jika pengelolaan lingkungan buruk, maka berbagai penyakit dan bencana alam akan menimpa manusia. Dengan demikian, pengelolaan lingkungan yang baik merupakan suatu keharusan karena manusialah yang merasakan segala dampak yang terjadi jika lingkungan tersebut mengalami kerusakan. Pemeliharaan dan perbaikan lingkungan harus dilakukan mulai saat ini, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari diri kita sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons