Sabtu, 19 Mei 2012

B. Penyakit Menular

Standar Kompetensi (SK) : 13. Menerapkan Budaya Hidup Sehat
Kompetensi Dasar (KD) : 13.1.Memahami cara menhindari penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat.


B. Penyakit Menular
    I.   Pengertian Penyakit Menular
    Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara, udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus, cendawan, atau jamur.
    Sebagai salah satu negara berkembang, tingkat kesehatan masyarakat di Indonesia sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka penderita penyakit dan kematian serta masih rendahnya rata-rata usia harapan hidup. Diperkirakan 60% dari pendu-duk yang jatuh sakit mengidap penyakit menular. Penyakit menular, antara lain disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pernapasan, malaria, diare, tuberkulosis, demam berdarah, dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti dipteri dan campak.
    Masalah dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit yang abadi di Indonesia tentu tidak menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di Indonesia merupakan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, ditambah lagi dengan keadaan lingkungan yang kurang terawat menyebabkan munculnya berbagai wabah penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap petugas kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pence-gahan serta penanganan masalah wabah penyakit menular tersebut.
    II.   Cara-Cara Penularan Penyakit Menular
    Penyakit menular dapat berpindah dari penderita ke orang lain dengan cara-cara sebagai berikut.
    a.    Melalui Kontak Jasmani (Personal Contact)
    Kontak jasmani terdiri atas dua jenis, yaitu kontak langsung dan kontak tidak langsung.
    1)    Kontah Langsung (Direct Contact)
    Penyakit dapat menular kepada orang lain karena adanya kontak langsung antara anggota badan dengan anggota badan orang yang ditulari. Misalnya, penularan penyakit kelamin dan penyakit kulit.
    2)   Kontak Tak Langsung (Indirect Contact)
    Penyakit dapat menular kepada orang lain melalui perantaraan benda-benda yang telah terkontaminasi (tercemar) oleh penderita, misalnya melalui handuk, pakaian, dan saputangan.
    b.    Melalui Makanan dan Minuman (Food Borne Infection)
    Penyakit dapat menular melalui peran­taraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan, seperti kolera, tifus, poliomye­litis, hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh cacing. Di negara miskin masih banyak orang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga sehingga penyakit-penyakit tersebut seringkali ditularkan melalui air. Oleh karena itu, penyakit tersebut dinamakan juga water borne diseases.
    c.    Melalui Serangga (Insect Borne Infection)
    Penyakit yang dapat menular dengan perantara serangga, antara lain sebagai berikut.
    1)    Malaria, yang disebabkan oleh
    Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
    2)   Demam berdarah, yang disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe genus flavivirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
    3)    Demam kuning, yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
    4)    Filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti atau Filaria malayi, ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
    5)    Penyakit saluran pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah-kan dari feses (kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.
    d.   Melalui Udara (Air Borne Infection)
    Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada penyakit saluran pernapasan, di antaranya sebagai berikut.
    1)    Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit TB.
    2)   Melalui ludah ketika batuk atau ber-
    cakap-cakap, misalnya penularan penyakit dipteri dan pertusis.
    III.   Jenis-Jenis Penyakit Menular
    a.   Penyakit Tifus
    1)    Penyebab: bakteri Salmonella typhi.
    2)    Masa inkubasi: 10-14 hari.
    3)    Cara penularan: melalui makanan dan minuman yang mengandung Salmonella twhi.
    4)    Gejala-gejala:
    a)    merasa menggigil, letih, lemah dan sakit kepala,
    b)    hilang nafsu makan, diikuti dengan pendarahan hidung,
    c)    sakit punggung, mencret, dan sembelit,
    d)   kebanyakan penderita ini juga me-ngalami radang tenggorokan sehingga pada taraf permulaan penyakit tifus itu mungkin kelihatan seperti radang paru-paru. Suhu badan naik dan tetap tinggi selama kira-kira sepuluh hari sampai dua minggu dan berangsur-angsur turun menjelang akhir minggu keempat. Pencegahan dan pemberantasannya:
    a)    Pendidikan kesehatan kepada masya-rakat tentang penyakit tifus.
    b)   Usahakanlah air minum dimasak sampai mendidih.
    c)    Menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
    d)   Menjaga kebersihan makanan dan minuman.
    e)    Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.

     b.   Penyakit Kolera
    1. Penyebab: Vibrio Cholerae untuk kolera
    asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk
    kolera eltor.
    2.   Masa inkubasi: beberapa jam sampai 5
    hari.
    3.   Cara penularannya: melalui makanan dan
    minuman yang terkontaminasi (tercemar)
    oleh bibit penyakit kolera.
    4.   Gejala-gejala:
    a)    perut terasa sakit dan buang air besar lebih dari 20 kali sehari,
    b)   sering muntah-muntah,
    c)    badan menjadi kurus karena kekurangan cairan tubuh,
    d)   mata cekung dan dalam keadaan
    yang parah otot menjadi kaku/kejang dan tidak dapat kencing, serta
          e)   jika tidak segera diberi pengobatan, penderita akan meninggal karena kekurangan cairan.
    5.   Pencegahan dan pemberantasannya:
    Pemberantasan penyakit kolera dapat
    dilaksanakan sebagai berikut.
    a)    Melaporkan jika menemukan wabah penyakit ini secepatnya kepada pihak yang terkait.
    b)    Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
    c)    Pengobatan dan meniadakan sumber penularan.
    d)   Penyelidikan dan pemeriksaan epidemiologis di lapangan berupa:
    (1) pemeriksaan contact person,
    (2) pemeriksaan air yang dikonsumsi penderita, serta
    (3) pemeriksaan makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita.
    e)    Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
    f)    Penyediaan air yang baik untuk masyarakat.
    g)    Peningkatan kesehatan lingkungan.

    c.    Penyakit Tuberculosis (TB)
    1)   Penyebab: bakteri Mycobacterium tuberculosa.
    2)   Masa inkubasi: antara 4-6 minggu.
    3)   Cara penularannya:
    a)    melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara,
    b)   melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.
    4)   Gejala-gejala:
    a)    terasa lesu,
    b)   demam,
    c)   berat badan menurun,
    d)   berkeringat pada malam hari, serta
    e)    batuk yang sukar sembuh dan kadang-kadang mengeluarkan darah.

    5)    Pencegahan dan pemberantasan:
    Pada umumnya, pencegahan dan pemberantasan penyakit TB dijalankan dengan usaha-usaha sebagai berikut.
    a)    Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TB.
    b)    Pencegahan dengan cara:
    (1) vaksinasi BCG pada anak-anak
    umur 0-14 tahun dan '  (2) chemoprophylactic dengan INH pada keluarga penderita atau orang-orang yang pernah kontak dengan penderita.

    d.    Penyakit Hepatitis
    Hepatitis ialah peradangan hati yang menahun karena suatu infeksi atau keracun-an.
    1)    Penyebab: penyebab penyakit hepatitis ialah virus.
    2)    Masa inkubasi: selama 2-6 minggu
    3)   Cara penularan:
    a)    Pada ibu hamil bila terserang virus hepatitis B dapat menularkan pada bayinya yang ada di dalam kandung-an atau sewaktu menyusui. Bentuk penularan seperti inilah yang sering dijumpai pada penyakit hepatitis B.
    b)   Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah.
    c)    Hepatitis E penularannya melalui mulut.
    4)    Gejala-gejala:
    a)    badan terasa lemah, suhu badan meningkat, mual-mual, dan kadang- kadang muntah, disertai sakit kepala,
    b)    setelah beberapa hari, air seninya berwarna seperti teh pekat, dan
    c)    mata terlihat kuning, akhirnya
    seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
    5)   Pencegahan dan pemberantasannya: Pencegahan dan pemberantasan
    penyakit hepatitis dijalankan dengan
    usaha-usaha sebagai berikut.
    a)    Pendidikan kesehatan kepada masya­rakat tentang penyakit hepatitis, bahaya-bahayanya, cara penularannya, serta usaha-usaha pencegahannya.
    b)    Pencegahan dengan cara memberikan vaksinasi.
    c)    Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.
    d)   Tindakan yang tidak kalah
    pentingnya adalah istirahat yang teratur, pengaturan makanan, dan makan obat-obatan.

    IV.   Penanggulangan dan Perawatan Penyakit Menular secara Sederhana
    Secara garis besar, usaha-usaha penang-gulangan penyakit menular dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu usaha pencegahan (usaha preventif), usaha pengobatan (usaha kuratiO, dan usaha rehabilitasi.
    Dari ketiga jenis usaha tersebut, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memer-lukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan ataupun rehabili­tasi.
    Upaya penanggulangan penyakit menular secara sederhana di rumah dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut. 
    a.   Mempertinggi Nilai Kesehatan
    Usaha ini merupakan pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha di antaranya adalah:
    1)      penyediaan makanan sehat secara kualitas maupun kuantitas,
    2) perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, seperti penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara
    pembuangan sampah, kotoran dan air limbah, dan sebagainya,
    3)pendidikan kesehatan kepada masyarakat, dan
    4)usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
    B. Memberikan Perlindungan Khusus terhadap Penyakit Menular
    Usaha ini merupakan tindakan pencegah-an terhadap penyakit-penyakit tertentu.
    Beberapa usaha di antaranya sebagai berikut.
    1)   Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit menular.
    2)   Isolasi penderita penyakit menular.
    3)    Pencegahan terjadinya kecelakaan, baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
    c.    Mengenal, Mengetahui, dan Mengobati Penyakit secara Cepat dan Tepat
    Tujuan utama dari usaha ini adalah sebagai berikut.
    1)    Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga dapat dilakukan penyembuhan yang sempurna dan segera.
    2)    Pencegahan penularan kepada orang lain.
    3)    Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan suatu penyakit.


    0 komentar:

    Posting Komentar

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons