Standar Kompetensi (SK) : 13. Menerapkan Budaya Hidup Sehat
Kompetensi Dasar (KD) : 13.1. Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat.
- Pencemaran Lingkungan
1. Lingkungan
sebagai Tempat Hidup
Lingkungan merupakan kondisi alam di sekitar
organisme yang memengaruhi pertum-buhan, perkembangan, dan tingkah lakunya.
Lingkungan
terdiri dari alam sekitar yang berwujud hidup (biotik) dan tidak hidup
(abiotik) yang saling berhubungan. Antara manusia, hewan, dan tumbuhan terdapat
hubungan saling membutuhkan yang erat. Hewan, tumbuhan, dan unsur abiotik
secara alami tidak membutuhkan manusia agar tet'ap lestari di alam, tetapi
manusialah yang mem-butuhkannya untuk dapat terus melangsung-kan hidupnya.
Udara diperlukan manusia untuk bernapas, air untuk minum serta keperluan
lainnya, tumbuhan dan hewan diperlukan sebagai sumber makanan dan tenaga.
Sebagai bagian dari lingkungan, manusia memiliki kelebihan
dibandingkan organisme lainnya. Kelebihan tersebut berupa akal pikiran. Dengan kelebihan yang dimilikinya, manusia
mampu memanfaatkan dan mengubah alam sesuai dengan yang diingin-kannya.
Pemanfaatan yang dilakukan manusia
terkadang dilakukan secara berlebihan, bah-kan cenderung
bersifat merusak. Kerusakan tersebut disebabkan buruknya pengelolaan sumber
daya alam yang ada. Penebangan pohon-pohon di hutan yang terus-menerus,
pencemaran air dan udara, serta tumpahan minyak
yang mencemari tanah, memperparah pencemaran yang terjadi pada
lingkungan. Lingkungan yang telah mengalami
ke-rusakan tentu saja menurunkan fungsi dan manfaatnya. Pencemaran lingkungan adalah peningkatan kadar suatu
bahan, zat, atau benda dalam lingkungan akibat kegiatan manusia yang mengakibatkan
ancaman dan gangguan terhadap proses
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kerusakan itu bergantung
pada berapa banyak pencemar tersebut memengaruhi kesehatan manusia atau makhluk
hidup lainnya.
2. Jenis-Jenis
Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang dicemari-nya, kita mengenal empat jenis
pencemaran lingkungan, yaitu
pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
a. Pencemaran Tanah
a. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh
limbah pembuangan rumah tangga, pertanian, dan industri. Pencemar tersebut,
misalnya tinja, deterjen, minyak tanah, minyak goreng, pestisida, pupuk, dan
minyak pelumas industri. Limbah yang berasal dari rumah tangga biasanya
berbentuk organik. Apabila seseorang yang
menderita penyakit menular membuang tinjanya pada tanah yang terbuka,
maka dengan mudah terjadi penye-baran kuman penyakit melalui perantaraan lalat
dan debu yang diterbangkan oleh angin.
Untuk mencegah pencemaran tanah sebenarnya
tidaklah terlalu sulit, tetapi dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankannya. Salah satunya adalah dengan disiplin
dalam membuang sampah-sampah pada tempatnya. Dengan demikian, dasar pembinaan
terhadap sanitasi tanah hams dimulai dari rumah tangga. Usaha sederhana yang dapat dilakukan dalam menanggulangi pencemaran tanah,
antara lain:
1)
gunakan fasilitas umum, seperti WC sebagaimana
mestinya,
2) buanglah sampah
pada tempatnya,
3)
jangan membuang bahan-bahan kimiawi secara sembarang, dan
4)
biasakan diri menggunakan alas kaki ke mana pun pergi.
b.
Pencemaran Air
Air
merupakan unsur yang paling di-butuhkan dalam kehidupan manusia, hewan, dan
tumbuhan. Dua pertiga dari berat badan manusia terdiri dari air. Oleh sebab
itu, setiap pengeluaran air dari tubuh kita harus segera diganti, supaya kadar
air dalam tubuh tidak berubah. Air yang dikonsumsi harus meme-nuhi syarat
kesehatan, antara lain sebagai berikut.
1.Memenuhi syarat fisik, tidak berwarna dan tidak berbau
2.Memenuhi syarat kimiawi, yaitu air tersebut tidak
mengandung bahan kimiawi berbahaya bagi
tubuh.
3.Memenuhi syarat
biologis, apabila air
tersebut tidak mengandung bibit
penyakit berupa bakteri, virus, jamur, dan mikroorganisme
lainnya.
Pencemaran
air ditandai oleh turunnya atau rusaknya kualitas air. Sebagian besar pencemaran air disebabkan pembuangan bahan-bahan
kimia dari rumah tangga, pabrik-pabrik industri, rumah sakit, dan pembuangan
kotoran manusia serta binatang.
Untuk menanggulangi
pencemaran air, kita harus melakukan hal-hal sebagai berikut.
1) Air
yang berasal dari perumahan ataupun perusahaan dialirkan melalui riol-riol. Kemudian diolah
melalui tahap-tahapan, hingga tidak berbahaya.
2)
Membuat tangki kotoran (septic tank) yang khusus dipergunakan
untuk mem-buang kotoran air besar.
3)
Untuk pabrik yang menghasilkan limbah yang besar, limbah tersebut diolah
ter-lebih dahulu baru disalurkan melalui air sungai.
c. Pencemaran Udara
Makhluk hidup memerlukan udara bersih untuk
bernapas. Udara dikatakan bersih bila mengandung banyak oksigen. Makin tinggi
suatu tempat, semakin tipis kandungan oksigennya.
Udara yang kita hirup saat ini mungkin telah
tercemar oleh gas yang membahayakan kesehatan, seperti gas karbon dioksida dan
gas karbon monoksida. Gas karbon monoksida biasanya dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar fosil, seperti pembakaran pada mesin kendaraan dan pembakaran pada
kegiatan industri. Selain menghasilkan karbon monoksida, pembakaran juga
menghasilkan logam berbahaya dan asap yang dapat menim-bulkan penyakit.
Penyakit yang diakibatkan oleh tercemarnya udara seperti penyakit infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA), gangguan saraf, dan penurunan kecerdasan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk
me-nanggulangi pencemaran udara, antara lain sebagai
berikut.
1)
Melakukan penghijauan, balk di perkota-an maupun di pedesaan dan
inenghindari penebangan hutan secara liar.
2) Menghindari pembangunan rumah
penduduk
yang terlalu padat dan dekat dengan pabrik industri.
3) Mengurangi kendaraan bermotor yang sudah
tidak laik jalan.
4) Pembakaran sampah hendaknya dilakukan
seminimal mungkin dan teratur serta dilakukan harus jauh dari rumah.
d. Pencemaran Suara
Pencemaran suara diakibatkan oleh bunyi atau
suara yang tidak sesuai dengan ambang batas
pendengaran normal manusia. Pencemaran suara banyak terjadi di daerah
perkotaan, seperti suara mesin kendaraan bermotor ataupun pesawat terbang,
kereta api, suara televisi atau radio yang terlalu keras, suara pabrik-pabrik,
dan kemacetan lalu lintas.
Kebisingan yang ditimbulkan oleh berbagai suara
akan mengakibatkan terganggunya pada alat pendengaran kita. Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu
yang lama, maka akan mengakibatkan stress
atau gangguan kejiwaan.
Upaya mengatasi
pencemaran suara ini, antara lain sebagai berikut.
1) Kendaraan-keiidaraan bermotor hendaknya melakukan atau
rnemeriksa knalpot
agar
suara yang keluar dari kendaraan tersebut tidak mengeluarkan suara yang terlalu
keras.
2) Pabrik dan industri besar hendaknya
mengurangi
aktivitasnya pada malam hari dan dapat mengurangi suara yang keras akibat
beroperasinya mesin industri.
Manusia dan lingkungan merupakan dua faktor
yang saling memengaruhi. Manusia lahir dan menjalankan kehidupannya di dalam
lingkungan. Kelangsungan lingkungan ditentukan oleh bagaimana cara manusia
mengelola lingkungan tersebut. Jika penge-lolaan lingkungan baik, maka
lingkungan dapat meningkatkan taraf hidup manusia. Jika pengelolaan lingkungan
buruk, maka berbagai penyakit dan bencana alam akan menimpa manusia. Dengan
demikian, pengelolaan lingkungan yang baik merupakan suatu keharusan karena
manusialah yang merasakan segala dampak yang terjadi jika lingkungan tersebut
mengalami kerusakan. Pemeliharaan dan perbaikan lingkungan harus dilakukan
mulai saat ini, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari diri kita sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar