Standar Kompetensi (SK) : 13. Menerapkan Budaya Hidup Sehat
Kompetensi Dasar (KD) : 13.1.Memahami cara menhindari penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat.
B. Penyakit Menular
I. Pengertian Penyakit Menular
Penyakit menular ialah penyakit yang dapat
berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit dapat ditularkan baik melalui
kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara, udara, makanan
dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus,
cendawan, atau jamur.
Sebagai salah satu negara
berkembang, tingkat kesehatan masyarakat di Indonesia
sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka penderita penyakit
dan kematian serta masih rendahnya rata-rata usia harapan hidup. Diperkirakan
60% dari pendu-duk yang jatuh sakit mengidap penyakit menular. Penyakit
menular, antara lain disebabkan oleh penyakit infeksi saluran pernapasan,
malaria, diare, tuberkulosis, demam berdarah, dan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, seperti dipteri dan campak.
Masalah dominannya
penyakit menular dalam komposisi penyakit yang abadi di Indonesia tentu tidak
menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di Indonesia merupakan akibat
dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, ditambah lagi dengan keadaan
lingkungan yang kurang terawat menyebabkan munculnya berbagai wabah penyakit.
Untuk mencegah dan mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap
petugas kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pence-gahan serta
penanganan masalah wabah penyakit menular tersebut.
II. Cara-Cara
Penularan Penyakit Menular
Penyakit menular dapat berpindah dari penderita ke orang lain
dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Melalui Kontak Jasmani (Personal
Contact)
Kontak jasmani terdiri atas dua jenis, yaitu kontak langsung dan
kontak tidak langsung.
1) Kontah Langsung (Direct
Contact)
Penyakit dapat menular kepada orang lain karena adanya kontak
langsung antara anggota badan dengan anggota badan orang yang ditulari.
Misalnya, penularan penyakit kelamin dan penyakit kulit.
2) Kontak Tak Langsung (Indirect Contact)
Penyakit dapat menular kepada orang lain
melalui perantaraan benda-benda yang telah terkontaminasi (tercemar) oleh
penderita, misalnya melalui handuk, pakaian, dan saputangan.
b.
Melalui Makanan dan Minuman (Food Borne Infection)
Penyakit dapat menular melalui perantaraan makanan dan minuman
yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini terutama
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan, seperti
kolera, tifus, poliomyelitis, hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan
oleh cacing. Di negara miskin masih banyak orang menggunakan air yang tidak
memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga sehingga
penyakit-penyakit tersebut seringkali ditularkan melalui air. Oleh karena itu,
penyakit tersebut dinamakan juga water
borne diseases.
c.
Melalui Serangga (Insect Borne Infection)
Penyakit yang dapat
menular dengan perantara serangga,
antara lain sebagai berikut.
1) Malaria, yang
disebabkan oleh
Plasmodium dan ditularkan oleh
nyamuk Anopheles.
2) Demam berdarah, yang
disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe genus flavivirus dan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
3) Demam kuning, yang
disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
4) Filariasis atau
penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh
cacing Filaria bancrofti atau Filaria malayi, ditularkan
oleh nyamuk Culex fatigans.
5) Penyakit saluran
pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah-kan dari feses
(kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.
d.
Melalui Udara (Air Borne Infection)
Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama
pada penyakit saluran pernapasan, di antaranya sebagai berikut.
1) Melalui udara yang mengandung bibit
penyakitnya, misalnya penularan penyakit TB.
2)
Melalui ludah ketika batuk atau ber-
cakap-cakap, misalnya penularan penyakit dipteri
dan pertusis.
III. Jenis-Jenis Penyakit Menular
a. Penyakit Tifus
1) Penyebab: bakteri Salmonella typhi.
2) Masa inkubasi: 10-14 hari.
3) Cara penularan:
melalui makanan dan minuman yang mengandung
Salmonella twhi.
4) Gejala-gejala:
a) merasa menggigil, letih, lemah dan sakit
kepala,
b) hilang nafsu makan, diikuti dengan pendarahan
hidung,
c)
sakit punggung, mencret, dan sembelit,
d) kebanyakan penderita ini juga me-ngalami radang tenggorokan sehingga pada taraf permulaan penyakit tifus itu
mungkin kelihatan seperti radang paru-paru. Suhu badan naik dan tetap tinggi selama kira-kira sepuluh hari
sampai dua minggu dan berangsur-angsur turun
menjelang akhir minggu keempat. Pencegahan dan pemberantasannya:
a) Pendidikan kesehatan kepada masya-rakat tentang penyakit tifus.
b) Usahakanlah air minum dimasak sampai mendidih.
c) Menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
d) Menjaga kebersihan makanan dan minuman.
e) Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.
b. Penyakit Kolera
1. Penyebab: Vibrio
Cholerae untuk kolera
asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk
kolera eltor.
2. Masa inkubasi: beberapa jam sampai 5
hari.
3.
Cara penularannya: melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi (tercemar)
oleh bibit penyakit
kolera.
4. Gejala-gejala:
a)
perut terasa sakit dan buang air besar lebih dari 20 kali sehari,
b) sering muntah-muntah,
c) badan menjadi kurus karena kekurangan
cairan tubuh,
d) mata cekung dan dalam keadaan
yang
parah otot menjadi kaku/kejang dan tidak dapat kencing, serta
e) jika tidak segera diberi
pengobatan, penderita akan meninggal karena
kekurangan cairan.
5. Pencegahan dan pemberantasannya:
Pemberantasan penyakit kolera dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
a) Melaporkan jika menemukan wabah penyakit ini secepatnya kepada pihak yang terkait.
b) Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
c) Pengobatan dan meniadakan sumber penularan.
d) Penyelidikan dan pemeriksaan epidemiologis di lapangan berupa:
(1) pemeriksaan contact person,
(2) pemeriksaan air yang dikonsumsi penderita, serta
(3) pemeriksaan makanan dan minuman yang dikonsumsi penderita.
e) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
f)
Penyediaan air yang baik untuk masyarakat.
g) Peningkatan
kesehatan lingkungan.
c. Penyakit Tuberculosis (TB)
1)
Penyebab: bakteri Mycobacterium tuberculosa.
2) Masa inkubasi: antara 4-6 minggu.
3) Cara
penularannya:
a)
melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara,
b)
melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.
4)
Gejala-gejala:
a) terasa lesu,
b) demam,
c) berat badan menurun,
d) berkeringat pada malam hari, serta
e) batuk yang sukar sembuh dan kadang-kadang
mengeluarkan darah.
5) Pencegahan dan pemberantasan:
Pada umumnya, pencegahan dan pemberantasan penyakit TB dijalankan
dengan usaha-usaha sebagai berikut.
a) Pendidikan kesehatan
kepada masyarakat tentang penyakit TB.
b) Pencegahan dengan cara:
(1) vaksinasi BCG
pada anak-anak
umur 0-14 tahun dan
' (2) chemoprophylactic dengan
INH pada keluarga penderita atau orang-orang
yang pernah kontak dengan penderita.
d.
Penyakit Hepatitis
Hepatitis ialah
peradangan hati yang menahun karena suatu
infeksi atau keracun-an.
1) Penyebab: penyebab penyakit hepatitis ialah
virus.
2) Masa inkubasi:
selama 2-6 minggu
3) Cara penularan:
a) Pada ibu hamil bila terserang virus
hepatitis B dapat menularkan pada bayinya yang ada di dalam kandung-an atau sewaktu menyusui. Bentuk penularan seperti inilah
yang sering dijumpai pada penyakit
hepatitis B.
b) Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah.
c) Hepatitis E penularannya melalui mulut.
4) Gejala-gejala:
a) badan terasa
lemah, suhu badan meningkat, mual-mual,
dan kadang- kadang muntah, disertai
sakit kepala,
b)
setelah beberapa hari, air seninya berwarna seperti teh pekat, dan
c) mata terlihat kuning, akhirnya
seluruh
kulit tubuh menjadi kuning.
5) Pencegahan dan
pemberantasannya: Pencegahan dan pemberantasan
penyakit
hepatitis dijalankan dengan
usaha-usaha sebagai berikut.
a) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
tentang penyakit hepatitis, bahaya-bahayanya,
cara penularannya, serta usaha-usaha
pencegahannya.
b) Pencegahan dengan cara memberikan vaksinasi.
c) Menghilangkan sumber penularan dengan
mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.
d) Tindakan yang tidak kalah
pentingnya
adalah istirahat yang teratur, pengaturan makanan, dan makan obat-obatan.
IV.
Penanggulangan dan Perawatan Penyakit Menular secara Sederhana
Secara garis besar, usaha-usaha penang-gulangan penyakit menular
dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu usaha pencegahan (usaha preventif),
usaha pengobatan (usaha kuratiO, dan usaha rehabilitasi.
Dari ketiga jenis usaha tersebut, usaha pencegahan penyakit
mendapat tempat yang utama karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil
yang lebih baik, serta memer-lukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan
usaha pengobatan ataupun rehabilitasi.
Upaya penanggulangan penyakit menular secara sederhana di rumah
dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut.
a.
Mempertinggi Nilai Kesehatan
Usaha ini merupakan pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa
usaha di antaranya adalah:
1) penyediaan
makanan sehat secara kualitas
maupun kuantitas,
2) perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan,
seperti penyediaan air rumah
tangga yang baik, perbaikan cara
pembuangan sampah, kotoran dan air limbah, dan sebagainya,
3)pendidikan kesehatan kepada masyarakat, dan
4)usaha kesehatan
jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
B. Memberikan
Perlindungan Khusus terhadap Penyakit Menular
Usaha ini merupakan
tindakan pencegah-an terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Beberapa usaha di
antaranya sebagai berikut.
1) Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit menular.
2) Isolasi
penderita penyakit menular.
3) Pencegahan terjadinya kecelakaan, baik di tempat-tempat
umum maupun di tempat kerja.
c.
Mengenal, Mengetahui, dan Mengobati Penyakit
secara Cepat dan Tepat
Tujuan utama dari usaha ini adalah sebagai berikut.
1) Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya
dari setiap jenis penyakit sehingga dapat dilakukan penyembuhan yang sempurna
dan segera.
2) Pencegahan penularan kepada orang lain.
3) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan
suatu penyakit.
0 komentar:
Posting Komentar